Minggu, 11 April 2010

Paskah Bersama PMKRI Cabang Jakarta Pusat


HIDUP untuk MEMBERI

Makna apa yang bisa dipetik oleh anggota PMKRI Cabang Jakarta Pusat dari Perayaan Paskah?
Melalui perayaan paskah bersama keluarga besar PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Sabtu (10/4), segenap anggotanya, setidaknya para pengurus dan anggota aktif, diajak untuk merefleksikan makna paskah bagi komunitas PMKRI Cabang Jakarta Pusat.
Romo Patris,Pr yang memimpin perayaan ekaristi malam itu mengingatkan paskah adalah perayaan puncak keselamtan. Allah telah mengutus putraNya Yesus Kristus ke tengah dunia yang penuh dosa. Putra tunggalNya itu pun mati di salib unutk menebus dosa manusia. Pada hari ketiga Ia bangkit.
Semuanya itu karena begitu besar KASIH Tuhan kepada manusia. Karena KASIH dia memberikan putra tunggalNya.
Segenap anggota PMKRI Jakarta Pusat pun diajak untuk memiliki KASIH karena dengan itu kita bisa mengabdikan hidup ini untuk memberikan yang terbaik bagi sesama. "Kita terlalu kaya untuk menerima tetapi terlalu miskin untuk memberi,"ujar romo yang tidak lama lagi akan melanjutkan pendidikannya di Jerman ini.

Kegiatan paskah bersama ini dipanitiai oleh para anggota muda PMKRI Cabang Jakarta Pusat. Mereka baru saja mengikuti MPAB pada akhir Maret lalu. Kepanitiaan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan MPAB tersebut. Dengan terlibat dalam kepanitiaan mereka bisa mengalami bagaimana membangun kerja sama tim dalam organisasi. Hasilnya, "Saya melihat sudah ada kerja sama dia
ntara mereka. Tidak hanya itu, perbedaan pendapat bahkan sampai ada yang menangis karena keinginannya tidak diikuti oleh yang lain, mereka alami,"ungkap Ketua Presidium PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Felicia Dian Rafenska Parera. Mereka juga sudah sedikit mulai mengenal surat menyurat di PMKRI, meski sebenarnya belum diajarkan secara resmi.

Kegiatan paskah bersama ini tidak hanya diisi perayaan ekarsiti. Tetapi seperti biasa, juga ada acara nari-nari. Lumayan, untuk melepas segala kepenatan setelah seminggu mengikuti kuliah.

Selasa, 16 Februari 2010

Rekonsiliasi

Konflik internal organisasi ini bisa diselesaikan dengan rekonsiliasi. Kita sudah sering membahasnya. Teori-teori tentang itu sudah banyak diutarakan.

Mari kita memulainya dari tataran pribadi sebab banyak konflik terjadi di organisasi karena egoisme para anggotanya.

Saudara Tomy Jematu dan Antonius Bambang berpelukan di sela-sela MPA di Denpasar-Bali beberapa waktu lalu. Mungkinkah ini tanda rekonsiliasi di antara keduanya?