Sabtu, 01 November 2008

Rencana Natal dan Tahun Baru PMKRI


Pada 25 Oktober lalu, beberapa anggota PMKRI Cabang Jakarta Pusat berakhir pekan di daerah Ciawi-Bogor. Seorang anggota kebetulan mempunyai vila di daerah ini.

Kami berpikir, kita perlu menepi dulu dari rutinitas metropolitan.

Seperti biasa akhir pekan adalah kesempatan untuk berekreasi, menikmati udara segar di luar Jakarta. Malam hari, dalam sebuah cottage kami berbincang banyak hal, termasuk yang paling serius adalah membicarakan kondisi perhimpunan. PMKRI memang takan terlupakan dalam benak setiap anggota apalagi yang masih aktif, dalam suka dan duka, dalam susah dan senang.

KEPRIHATINAN. Barangkali kata yang satu ini cukup merepresentasikan perasaan teman-teman malam itu. Prihatin karena telah dua tahun (2006-2008) PMKRI secara nasional sibuk dengan urusan pro kontra pengurus pusat. Sejumlah cabang mengakui Tomy Jematu sebagai ketua presidium PP PMKRI Periode 2006-2008. Di sisi lain, sejumlah cabang juga tidak mengakui Tomy sebagai ketua PP PMKRI dan menganggap selama dua tahun ini PMKRI tidak memiliki pengurus pusat.

Tentu ini sangat disayangkan. Karena bila kita membaca visi-misi PMKRI, organisasi yang telah berumur 62 tahun ini, bukanlah partai politik, tetapi sebuah organisasi mahasiswa. Dalam wadah ini berhimpunlah mahasiswa-mahasiswa Katolik yang memiliki idealisme untuk memperjuangkan penegakkan keadilan, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati. Karena itu, dalam wadah ini semua anggota belajar untuk memiliki kepedulian, dengan berjuang dan terlibat bersama masyarakat yang tertindas oleh kekuasan.

Tetapi yang terjadi selama ini, banyak anggota yang beramai-ramai berebut kekuasaan, bukan beramai-ramai membantu orang-orang tertindas atau membebaskan dirinya dari berbagai macam bentuk penindasan kelompok dominan.

INILAH REALITAS PERHIMPUNAN. Gontok-gontokan berebut kekuasaan. Akibatnya, persaudaraan sejati diantara kita sirna. Ini jangan sampai terjadi terus-menerus, harus ada upaya untuk membangkitkan kembali rasa persaudaraan itu.

Karena itulah malam itu, muncul ide untuk membuat perayaan natal dan tahun baru bersama. Tema yang ditawarkan adalah "Lahir Kembali dalam Semangat Persaudaraan".

Malam semakin larut, udara semakin dingin menusuk tulang, tetapi semangat tetap membara untuk mendiskusikan bagaimana mewujudkan rencana natal dan tahun baru bersama ini.

Waktunya ditetapkan 10 Januari 2009, panitia kecil pun dibentuk. Saudara Desy Hapsari didaulat untuk menjadi koordinator.

Selamat Bekerja, Semoga sukses !!!
Pro Ecclesia et Patria !!!



2 komentar:

PMKRI Cabang Jakarta Pusat mengatakan...

Good, I thing, it's good planing. Aku harap teman-teman Menteng tetap kompak. Dalam situasi konflik rebut kekuasaan memang mesti ada embun penyejuk, seperti natal dan tahun baru bersama ini.

PMKRI Cabang Jakarta Pusat mengatakan...

Siapa aja seh penggagasnya, Selamat ya. wujudkan rencana ini. Kepada teman-teman alumni, tua maupun muda mohon partisipasinya ya..
Ingat PMKRI adalah rumah kita bersama..