Senin, 01 Februari 2010

PMKRI Ingin Anggota Pansus Century Beda


Laporan wartawan KOMPAS Imam Prihadiyoko
Selasa, 2 Februari 2010 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) bertekad mendukung penuntasan skandal bail out Bank Century dan siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab secara hukum dan politik. Itu sebabnya PKMRI berharap anggota Pansus Century berani berbeda pendapat dengan partainya jika memang tidak sejalan dengan upaya pemberantasan korupsi.

"Untuk melihat lebih lanjut agenda pengawalan PMKRI, kami akan mengadakan diskusi publik dengan isu "Skandal Bail Out Century: Ke Mana Arah Pansus", Rabu besok di Sekretariat Resmi PMKRI, Jalan Sam Ratulangi 1, Menteng, Jakarta Pusat," ujar Ketua Presidium PP PMKRI 2009-2011 Stefanus Asat Gusma di Jakarta, Selasa (2/2/2010).
Masyarakat ingin semuanya dibuka sejujur-jujurnya tanpa adanya bacaan soal transaksi elite politik.

Menurut Stefanus, hasil pengungkapan skandal bail out Bank Century diharapkan bisa menjawab keresahan di masyarakat. Pada sisa akhir masa kerja Pansus, justru masyarakat disuguhkan pernyataan yang membuat
bingung banyak pihak.

"Polarisasi parlemen yang didasari perbedaan kepentingan politik menjadi satu hal yang sangat ditakuti. Masyarakat ingin semuanya dibuka sejujur-jujurnya tanpa adanya bacaan soal transaksi elite politik," ujarnya.

Anggota Pansus, menurut Stefanus, harus berani tampil sebagai pahlawan kebenaran dalam rangka misi pemberantasan korupsi. Justru saat ini momentum yang sangat tepat bagi pelaku politik di DPR untuk tampil sebagai pahlawan meskipun harus berlawanan atau tidak sejalan dengan keputusan partainya karena masyarakat akan menilai keberanian mereka.

Stefanus mengkhawatirkan, sebuah konsekuensi logis jika masyarakat tidak puas dengan hasil Pansus adalah menguatnya parlemen jalanan sebagai bentuk protes dan kontrol terhadap ketidakberesan Pansus dalam kinerjanya.

Tidak ada komentar: